2 April 2013

Gerebek perjudian kok cuma berempat sih Pak POLISI


Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Yonas Siahaan bersama tiga anak buahnya tak kuasa membendung keganasan ratusan warga. Kala itu, warga Desa Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamen, Simalungun, Sumut, tersulut emosinya mendengar teriakan maling.

Andar mencoba menyelamatkan diri kabur dengan mobilnya. Namun apes, karena panik mobil itu masuk ke dalam parit. Andar tewas dihakimi massa, sedangkan tiga anak buahnya berhasil kabur.

Memang apa yang dilakukan Andar sungguh mulia, namun dia bergerak tanpa melakukan persiapan yang matang. Entah nekat atau menganggap enteng, Andar menjalankan tugasnya tanpa meminta bantuan pasukan dari Polres ataupun Polda.

Kapolsek itu sudah tiga tahun, mungkin terlalu percaya diri, dengan adanya kejadian tersebut bisa menjadi pengalaman bagi polisi lain dalam menjalankan tugasnya. Kepada bapak polisi yang lain nya agar saling mengingatkan bahwa perlawanan terhadap petugas setiap saat bisa muncul. Ini menjadi pelajaran, harusnya lebih berhati-hati. Sebaiknya berkoordinasi dengan Polres setempat.



Memang, saat massa sudah semakin tak terkendali Andar sempat menghubungi Kapolres Simalungun untuk meminta bantuan. Namun upaya itu terlambat, karena kondisi medan yang cukup jauh. Pas bantuan tiba, kapolsek sudah dihakimi massa, jadi mau bilang apa ???

Kini, polisi sudah mengamankan 75 orang yang diduga terlibat pengeroyokan. 16 Orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Para tersangka itu termasuk warga yang meneriaki kapolsek dan anggotanya sebagai maling.
Polisi menjerat para pelaku dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Penetapan pasal tersebut, lantaran para pelaku disinyalir sengaja menghabisi nyawa Andar.

Jadi saya katakan ini merupakan pelajaran buat kita semua jangan menggap remeh suatu kelompok masyarakat, begitu juga kepada masyarakat jangan mengganggap remeh pihak yang berwajib seperti KEPOLISIAN dan juga TNI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar